Saturday, May 10, 2014

Warren Buffett dan Sisi-sisi Uniknya - Part 1

Semua sudah mengetahui bahwa Warren Buffett adalah salah satu investor tersukses yang pernah ada. Beliau membeli Berkshire Hathaway pertama kali pada harga $7.60 di tahun 1962. Pada tahun-tahun berikutnya, Warren Buffett secara agresif membeli Berkshire Hathaway sehingga menjadi pemegang kendali dari perusahaan tersebut. Lima dekade berikutnya, kita melihat bahwa kini harga Berkshire Hathaway menyentuh $190,000 dan terus akan naik lagi ditahun-tahun berikutnya. Ada banyak sekali blog-blog (termasuk nantinya blog ini) maupun buku-buku yang membahas mengenai strategi Warren Buffett. Namun, hanya sedikit yang membahas mengenai lika-liku kehidupan dari sang Maestro tersebut. Menarik bagi kita untuk mengetahui Warren Buffett dan sisi-sisi uniknya.

Saturday, May 3, 2014

Any monkey can beat the market?! Sebuah refleksi mengenai kehebatan monyet dalam memilih saham

Benarkah monyet mampu mengalahkan pasar?
"Any monkey can beat the market!" Ini merupakan salah satu judul dari sebuah artikel yang muncul di situs ternama Forbes yang ditulis oleh Rick Ferri. Artikel ini juga dipublikasikan di Wall Street Journal pada akhir 2012 dan mengatakan bahwa apabila Anda memberikan sebuah monyet cukup anak panah untuk dilemparkan pada halaman yang berisikan daftar-daftar saham, mereka akan mengalahkan market. Ini berdasarkan sebuah penelitian yang dari hasil simulasi 100 monyet yang melempar anak panah ke daftar saham di surat kabar. Rata-rata monyet tersebut mampu outperform indeks stock market US sebesar 1.7% per tahun sejak 1964.

Outperform indeks saham US sebesar 1.7% sejak 1964 akan menjadikan monyet ini mengalahkan rata-rata kekayaan dari manusia

Faktanya, semenjak tahun 1973, Dr. Burton Markiel, seorang profesor Princeton University mengarang sebuah buku yang berjudul "A Random Walk Down Wall Street" yang menyatakan bahwa "monyet dengan mata tertutup melemparkan anak panah ke sebuah daftar saham dikoran mampu memilih sebuah portofolio yang akan mengalahkan portofolio yang dipilih secara hati-hati oleh para fund manager." Sebagai catatan buku ini salah satu best-seller dan menjadi hit dikalangan pemain pasar modal dunia.

Nah, apabila monyet-monyet dengan mata tertutup ini (sudah monyet, ditutup lagi matanya) mampu mengalahkan pasar, buat apa kita susah-susah untuk belajar berinvestasi. Buat apa kita menganalisa bisnis dari perusahaan tersebut dan menghitung nilai wajar perusahaan bila Anda mampu menyewa seorang monyet untuk memilihkan Anda saham-saham tersebut.

Oke baiklah kita lihat kemampuan monyet tersebut di Bursa Efek Indonesia!

Saturday, March 15, 2014

Jenis-jenis investasi yang harus diwaspadai dan klarifikasi terhadap Doddy Partnership



Ditengah kesibukan saya dalam sebulan terakhir ini, saya menemukan 1 situs menarik yaitu situs HowMoneyIndonesia.com. Di dalam situs ini ternyata diulas beberapa konsep-konsep dan investasi yang menawarkan iming-iming cukup tinggi dan resiko yang cukup besar.

Berikut ini daftar artikel dalam situs HowMoneyIndonesia.com yang layak untuk dibaca.

BossVenture
Beberapa poin penting yang saya dapatkan dalam analisa ini adalah:

  1. Perusahaan ini didirikan dikepulauan yang sangat kecil di samudera Pasifik yang bernama Samoa. Mengapa perusahaan yang berskala global didirikan ditengah lautan luas? Alasan utamanya adalah Samoa merupakan negara tax heaven yang memberikan pajak rendah bagi perusahaan-perusahaan asing. 
  2. Sangat disayangkan perusahaan tersebut berusaha untuk berkelit membayar pajak di negaranya sendiri. Bandingkan dengan Astra Internasional yang visinya adalah "menjadi aset bangsa". Astra bangga memberikan lapangan pekerjaan bagi bangsa dan membayar pajak bagi negara.
  3. Terkait legalitas, berdasarkan surat keputusan BKPM (Badan Kordinasi Penanaman Modal), disebutkan bahwa PT BossVenture menjalankan usaha "portal web" serta "konsultasi manajemen bisnis". PT BossVenture sendiri bukan merupakan perusahaan investasi dan tidak memiliki izin dari OJK. Namun sangat disayangkan berdasarkan informasi dari Investor Relation Unit BKPM, BossVenture ini menyimpang dari ijin awal dikarenakan menghimpun dana dari masyarakat. Menurut pendapat saya, apabila dari niatan awal saja sudah buruk, bagaimana dengan kelanjutannya.
  4. Beberapa analisa mengenai konsep bisnisnya dapat dilihat lebih jelas diweb.


MMM Indonesia

  1. Dalam artikel diatas dikatakan jelas-jelas bahwa pada tahun 1994, MMM memulai usaha pyramid scheme atau ponzi. Di masa itu MMM memberikan imbal janji 1000%. Namun bisnisnya tetap berjalan karena di Rusia usaha pyramid scheme adalah usaha yang legal. Sayangnya July 1994 MMM ditutup karena pengelakan pajak. MMM juga berutang antara 50 Milyar - 100 Triliun Rubel (mata uang Rusia) kepada para investornya yang membuat setidaknya 50 orang investor bunuh diri karena uangnya hangus. MMM kemungkinan dinyatakan bangkrut pada September 1997.
  2. Setelah dipenjara dari 2003-2007, Mavrodi sang pendiri MMM tidak kapok-kapoknya menghidupkan kembali MMM dengan nama MMM-2011. MMM diluncurkan di India tahun 2011 dan beberapa bulan belakangan MMM Indonesia beroperasi. Lucunya, MMM tetap dapat beroperasi di negara-negara berkembang karena negara-negara maju jelas-jelas menetapkan pyramid scheme seperti ini adalah bisnis terlarang dan ilegal.
  3. MMM bukanlah investasi, bukan juga bisnis, bukan juga perusahaan, namun merupakan money game. MMM sendiri sudah me-warning bahwa pyramid scheme ini memiliki risk yang tinggi akan kehilangan uang pada webnya. Kenapa membernya masih berani coba-coba? Sayangnya informasi yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Atau sama seperti bungkus rokok, ada peringatan bahaya kematian tapi pura-pura tidak melihat.

Beberapa analisa bagus dari website ini adalah:


Saya berasumsi yang mendasari akan semua ini adalah keserakahan akan uang dan keuntungan sekejab. Seandainya tau pun, mereka berasumsi bahwa money game akan menguntungkan bagi member-member ditahun-tahun awal. Tindakan ini tidak ada bedanya dengan berjudi. Jika Anda memang ingin berjudi, pergilah ke Las Vegas atau Makau, setidaknya Anda dapat makanan dan minuman gratis! (NB: Joke)

Wednesday, February 19, 2014

[Bedah Buku] Man of Honor - Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya

Buku Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya

Seandainya ada 1 saja buku berbahasa Indonesia yang bisa saya sarankan bagi Anda sekalian untuk Anda baca, inilah bukunya! Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya. Buku ini berhasil membuat emosi saya tercampur aduk ketika membacanya dari awal membuka sampai akhir. Tidak mudah untuk menjadi sesosok William Soeryadjaya. Mungkin kita hanya tahu bahwa William Soeryadjaya adalah pendiri salah satu perusahaan tersukses di Indonesia yaitu Astra International Tbk. Namun sedikit yang tahu bahwa sisi-sisi lain dari pria yang di sapa sebagai Oom William ini.

Mungkin tidak ada yang tahu bahwa Astra International sebenarnya hanya perusahaan kacangan pada tahun 1960-an yang tidak ada hubungannya dengan otomotif. Perusahaan yang nyaris bangkrut berkali-kali ini bahkan dulunya hanyalah perusahaan ekspor-impor yang sangat kecil. Atau mungkin, Astra tidak pernah muncul apabila Oom William tidak masuk penjara dan menemukan Tuhan dibalik jeruji besi tersebut.

Monday, February 17, 2014

[Humour] Pretty Girl, Rich Investor

Pretty Girl (foto diambil dari www.edwinsetiawan.com)
Rich Investor (CEO JP Morgan)

Value investing tidak hanya diaplikasikan dalam pasar modal saja, tapi juga dapat diaplikasikan dalam memilih pasangan hidup. 

Alkisah, ada seorang gadis muda dan cantik memposting tulisan pada sebuah forum terkenal:

Judul: Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi seorang pria kaya?

Saya akan jujur terhadap apa yang akan saya katakan disini. Saya berusia 25 tahun. Saya sangat cantik, memiliki gaya dan cita rasa yang tinggi. Saya berharap untuk menikahi seseorang dengan penghasilan tahunan minimal $500 ribu (Rp. 6 Milyar). Anda mungkin berkata bahwa saya materialistis, tapi penghasilan tahunan $1 Juta dipandang hanya sebagai menghasilan kelas menengah di New York. Persyaratan saya tentu tidak tinggi. 

Apakah ada seseorang di forum ini yang memiliki penghasilan tahunan $500 ribu? 

Apakah kalian semua sudah menikah?

Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti Anda? 

Dari semua yang pernah saya kencani, yang terkaya memiliki $250 ribu, dan tampaknya hal tersebut merupakan batas paling tinggi saya. Apabila seseorang ingin pindah ke perumahan elite di barat New York City Garden, $250 ribu tidaklah cukup.

Saya disini ingin mengajukan beberapa pertanyaan:
  1. Dimana biasanya para bujangan kaya berkumpul? (tolong tuliskan nama dan alamat dari bar, restauran, dan gym)
  2. Pada usia grup berapa seharusnya menjadi target saya?
  3. Mengapa kebanyakan istri dari orang kaya tidak terlalu cantik? Saya bertemu dengan beberapa gadis yang jelek dan tidak menarik, namun mampu menikahi pria kaya.
  4. Bagaimana Anda memilih siapa calon istri Anda & siapa yang hanya bisa menjadi pacar Anda? (target saya sekarang adalah menikah)

Ms. Pretty

Monday, February 10, 2014

The Joys of Compounding: Belajar dari kisah Monalisa

Edisi The Joys of Compounding merupakan tulisan-tulisan yang mengilustrasikan kekuatan dari bunga majemuk (compounding). Pada artikel sebelumnya, disebutkan bahwa apabila 100 juta rupiah diinvestasikan selama 50 tahun dengan compound rate sebesar 22% (rata-rata pengembalian tahunan investasi Warren Buffett) akan menjadi 7 Trilyun. Pada edisi-edisi yang nantinya akan diterbitkan setiap bulan pada tanggal 9 ini, kita akan belajar bersama-sama mengenai kekuatan dari bunga majemuk dari kisah-kisah nyata yang diambil dari annual report tulisan Warren Buffett.

Siapa yang tidak mengenal Monalisa? Monalisa merupakan lukisan legendaris karya sang maestro terkenal bernama Leonardo Da Vinci. Monalisa juga merupakan simbol pencetus proses revolusi cara berpikir umat manusia yang selama ini berguru pada kejayaan Yunani dan Romawi. Lukisan legendaris ini dapat menggambarkan seorang wanita cantik yang menjadi idaman, idola, buah bibir yang kekal sampai sekarang. Lukisan ini juga dipercaya menyimpan misteri dan pertanyaan hingga saat ini.

Beberapa beranggapan bahwa Monalisa merupakan lukisan yang menggambarkan sisi lain dari Da Vinci itu sendiri. Ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa Monalisa merupakan gambaran dari seorang wanita yang bernama Lisa Gerardini, istri dari seorang pedagang sutera dari Florentine. Namun siapa sangka, Warren Buffett menggunakan Monalisa sebagai salah satu contoh yang menggambarkan betapa pentingnya bunga-berbunga.


Saturday, February 8, 2014

Value Investing 101: Belajar menghitung dan memprediksi rata-rata pertumbuhan (Growth Rate)

Edisi Value Investing 101 merupakan artikel singkat yang menceritakan dasar-dasar berinvestasi dengan prinsip-prinsip value investing. Diharapkan dengan membaca Value Investing 101, Anda mendapatkan pengetahuan dasar mengenai cara berinventasi yang baik dan benar.


Hal yang membedakan berinvestasi pada deposito atau obligasi dengan berinvestasi pada perusahaan adalah GROWTH. Untuk memahami lebih lanjut, marilah kita lihat studi kasus berikut ini.

Sunday, February 2, 2014

Peter Lynch: 10 nasihat dari manajer investasi terbaik di dunia

Hanya segelintir orang mampu menggandakan uang Anda dalam waktu kurang 3 tahun. Namun melakukan hal tersebut secara konsisten selama 13 tahun adalah hal yang menakjubkan!

Perkenalkan, mantan manajer investasi dari Fidelity Magellan Fund, Peter Lynch.


Peter Lynch memulai karirnya sebagai manajer investasi di Fidelity Magellan Fund pada tahun 1977. Pada akhir 1990 di mana Lynch memutuskan untuk berhenti karena alasan supaya lebih dekat dengan keluarganya, dia mencetak rekor pengembalian tahunan sebesar 29.2%. Apabila Anda menanamkan uang $10,000 saat awal Peter Lynch masuk, maka 13 tahun kemudian uang Anda akan menjadi $280,000 atau naik 28 kali lipat! Ketika membandingkan dirinya dengan Warren Buffett, dia berkata:
And Warren Buffett, the greatest investor of them all, looks for the same sorts of opportunities as I do, except that when he finds them, he buys the whole company.
Di artikel kali ini, kita berkesempatan untuk sedikit belajar dari prinsip-prinsip yang Peter Lynch miliki. Berikut ini 10 saran investasi terbaik dari manajer investasi terbaik juga di dunia (dikutip dari website wealthlift):

Monday, January 27, 2014

Harga saham jatuh - don't worry, be happy

Berikut ini merupakan perubahan harga saham dalam kotak watchlist saya pagi hari tadi.


Seperti yang Anda lihat, semua harga saham yang saya awasi anjlok. Cukup banyak yang turun lebih dari 3%. Hal ini wajar karena disebabkan oleh IHSG yang sampai siang tadi turun sebesar 2.92%. Untuk sebagian orang yang mencoba untuk membeli suatu saham pada harga 1000 dan menjual di 1200 namun ternyata harga turun ke 950, tentu ini merupakan kabar buruk. Artinya, mereka kehilangan uang.

Sunday, January 26, 2014

Sekilas mengenai Event "Seminar Value Investing by Teguh Hidayat" di Surabaya

Hari Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 25 Januari 2014, salah satu investor, penulis, dan analis fundamental yang terkenal yaitu Pak Teguh Hidayat, penulis blog Analisa Saham Independen www.teguhhidayat.com, mengadakan seminar yang bertempat di Zodiac Hotel, Jalan Kedungsari 29, Surabaya. Bertemakan: Value Investing for Beginners, Pak Teguh Hidayat mampu membawakan topik menarik seputar dasar-dasar bagaimana cara berinvestasi value investing dengan baik dan benar.



Teguh Hidayat merupakan salah satu penulis dan pengajar dunia saham yang paling saya kagumi dan berpengaruh dalam pembelajaran saya selama ini mengenai Value Investing. Ketika tahun lalu memulai belajar berinvestasi, teman sekaligus mentor saya yang juga kini bersama-sama dalam tim penyusun blog ini, menganjurkan untuk membaca blog yang ditulis oleh Pak Teguh Hidayat ini. Saya terkesan dengan salah satu artikel Pak Teguh Hidayat dan langsung membaca hampir seluruh artikel (sekarang berjumlah lebih dari 300 artikel) mulai dari artikel yang pertama kali ada pada April 2010.

Friday, January 24, 2014

Internet Fiesta: belajar dari Financial Times (FT.com)

Internet Fiesta merupakan edisi yang membahas mengenai berinvestasi dengan bantuan internet. Kita akan melihat situs-situs yang berguna sebagai sumber informasi yang mendukung kita dalam berinvestasi.

Sejak usia 21 tahun, Warren Buffett sudah mulai melahap ribuan halaman berisikan informasi dan laporan keuangan perusahaan yang dijilid dalam satu buku bernama Moody's Manual. Bagi yang mungkin belum tahu apa itu Moody's Manual, coba Anda bayangkan buku daftar telpon dan alamat Yellow Pages. Saya yakin sebagian besar masih memilikinya di rumah Anda, minimal edisi beberapa tahun yang lalu. Yellow Pages merupakan buku yang berat, tebal, berisikan informasi dengan ukuran huruf yang mini, serta memiliki beberapa kolom dalam satu halaman. Yup, Moody's Manual mungkin bisa digambarkan sebagai "Yellow Pages"-nya data perusahaan. Berikut adalah screenshot Moody's Manual edisi yang cukup lama.


Di dalam salah satu lembar halaman dari manual ini, kita bisa mendapatkan sejarah historis dari perusahaan, penjelasan bisnis, tim manajemen, dan yang terpenting adalah neraca keuangan, dan laporan rugi laba. Konon, Buffett sudah menghabiskan banyak sekali edisi Moody's Manual sepanjang hidupnya.

Saturday, January 18, 2014

Value Investing 101: Memahami dan menganalisa laporan laba rugi

Edisi Value Investing 101 merupakan artikel singkat yang menceritakan dasar-dasar berinvestasi dengan prinsip-prinsip value investing. Diharapkan dengan membaca Value Investing 101, Anda mendapatkan pengetahuan dasar mengenai cara berinventasi yang baik dan benar.

Setelah mengerti bagaimana neraca keuangan dan bagaimana menganalisanya, kita akan melihat bagian lain dari laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi. Kali ini kita tidak perlu memanggil Pak Budi lagi, karena laporan laba rugi jauh lebih mudah dipahami dibandingkan dengan neraca keuangan. Intinya, kita akan melihat berapa total pendapatan kita (sales), dipotong berbagai macam biaya, dan hasil akhirnya adalah laba bersih (net income).

Laporan laba rugi PT Semen Indonesia Tbk di ambil dari halaman 3 laporan keuangan Triwulan III - 2013 . Satuan dalam ribu rupiah
Pada artikel kali ini, kita akan langsung mengambil contoh studi kasus laporan laba rugi PT Semen Indonesia Tbk. Sebelum kita bahas satu per satu, ada baiknya untuk men-download laporan keuangannya terlebih dahulu dari situs BEI.

Thursday, January 16, 2014

[VIDEO] BBC documentary film: Warren Buffett - The World's Greatest Money Maker

Di dalam Film dokumenter yang berdurasi 1 jam ini, kita dapat melihat dalam sudut pandang berbeda mengenai kehidupan sehari-hari Warren Buffett, bagaimana dia menghasilkan uang, bagaimana cara dia berinvestasi, bagaimana asal mulanya dia bisa menemukan cara berinvestasinya, dan pandangan dia mengenai kekayaan. Film ini juga mengantar kita menuju kantornya dan juga rapat umum pemegang saham Berkshire Hathaway. Tidak lupa juga, ada banyak sekali sisi-sisi unik dan eksentrik dari Warren Buffett yang diungkapkan disini.

Film yang berjudul Warren Buffett - The World's Greatest Money Maker ini sangatlah layak untuk Anda tonton, meskipun Anda bukan investor saham sekalipun.

Selamat menonton!


Wednesday, January 15, 2014

Value Investing 101: Menginterpretasikan dan menganalisa neraca keuangan

Edisi Value Investing 101 merupakan artikel singkat yang menceritakan dasar-dasar berinvestasi dengan prinsip-prinsip value investing. Diharapkan dengan membaca Value Investing 101, Anda mendapatkan pengetahuan dasar mengenai cara berinventasi yang baik dan benar.

Sebelumnya, kita telah sama-sama belajar untuk memahami neraca keuangan secara cepat. Oke, saya sudah tahu mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas. Lantas apa yang bisa saya dapatkan dari itu? Kan sebatas angka-angka saja. Paling-paling hindari perusahaan yang kewajibannya besar atau modalnya minus.

Oh, tunggu dulu. Banyak petunjuk-petunjuk yang bisa kita dapatkan dari neraca keuangan. Dalam buku yang berjudul, "Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements" dijelaskan bagaimana caranya Buffett mengolah angka-angka di dalam laporan keuangan, termasuk di dalamnya neraca keuangan. Dengan membaca beberapa lembar dari neraca keuangan, Buffett mampu mengetahui secara detil apakah perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan atau tidak. Sekali lagi, kita mau sama-sama belajar (kembali) dari Warren Buffett.

Value Investing 101: Memahami neraca keuangan dalam waktu kurang dari 15 menit

Edisi Value Investing 101 merupakan artikel singkat yang menceritakan dasar-dasar berinvestasi dengan prinsip-prinsip value investing. Diharapkan dengan membaca Value Investing 101, Anda mendapatkan pengetahuan dasar mengenai cara berinventasi yang baik dan benar.

Pada edisi kali ini, kita akan belajar bersama-sama mengenai apa itu neraca keuangan. Pada edisi value investing 101 sebelumnya, kita belajar untuk menilai mahal atau tidaknya investasi kita dengan indikator PER.

Nah, tugas kita sebagai value investor adalah membaca laporan keuangan dari suatu perusahaan. 

Dalam 1 tahun, minimal kita wajib membaca 4 kali laporan keuangan (triwulan I, triwulan II, triwulan III, laporan tahunan). Apabila kita memiliki 5 saham, at least, kita harus menyempatkan diri untuk membaca 20 laporan keuangan dalam 1 tahun.

Jangan dibayangkan bahwa membaca laporan keuangan akan senikmat membaca novel The Hunger Games ataupun manga Bleach. Yang ada laporan keuangan hanyalah berisi kata-kata, angka-angka, dan tabel-tabel. Oh ya, sulit juga untuk menemukan warna lain di laporan keuangan selain hitam dan putih.

Namun, itulah harga yang harus dibayar value investor.

Tuesday, January 14, 2014

Berinvestasi jangka panjang lebih mudah dari yang Anda bayangkan

Hari ini Indeks Harga Saham Gabungan ditutup dengan kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar +3.19%. Hal ini juga berdampak pada portofolio partnership saya yang ditutup dengan kenaikan sebesar +4.31%. Beberapa saham yang saya investikan di dalam partnership bahkan naik dengan angka yang fantastis hari ini. Sebut saja Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), saham terbesar dalam portofolio kami, yang hari ini naik sebesar +15.38%. Contoh lainnya adalah Bank BRI (BBRI) yang hari ini naik sebesar +10.19%.

Hal ini layaknya seperti angin segar bagi para investor yang memutuskan untuk membeli pada saat harga-harga saham ini "diobral" besar-besaran pada beberapa minggu terakhir ini. Lantas sebagian juga resah karena beberapa saham yang telah berminggu-minggu dianalisa, sudah dicek kualitas manajemennya, sudah dihitung bahwa harga perusahaan ini cukup murah, namun ternyata hari ini naik dibawah 1% atau bahkan tidak naik sama sekali.

Lalu pertanyaan-pertanyaan dibawah ini muncul di dalam benak kita.

Kapan sih enaknya saya jual saham ini. Saham A sudah naik sampai puluhan persen nih dalam 2 hari ini. Bagaimana kalau besok turun lagi yah? Jual apa tidak ya?

Duh saham ini kok tidak gerak-gerak ya. Fundamental bagus, manajemen bagus, harga murah, tapi kok begitu-begitu saja performanya. Bagaimana kalau besok tidak naik lagi yah? Jual apa tidak ya?

Dan tampaknya memang ada baiknya kita belajar (kembali) pada Warren Buffett, investor jangka panjang terbaik di dunia. Perkenalkan, salah satu investasi terbaik yang Buffett lakukan:

The Washington Post

Sunday, January 12, 2014

Bagaimana jika Chairul Tanjung jadi membeli Astra International pada tahun 1999

Buku Chairul Tanjung, Si Anak Singkong

"Bu Rini, saya punya uang nih. Kalau saya belikan saham Astra, saya bisa-bisa menjadi pemilik mayoritas Ibu bagaimana?" tanya saya ke Bu Rini Suwandi.
"Jangan deh Pak Chairul. Saya sendiri terus terang kurang yakin apakah Astra masih bisa selamat melewati krisis ini atau bahkan hancur bersama dengan yang lain," jawab Bu Rini dengan nada pesimistis. 
Percakapan di atas merupakan percakapan antara Pak Chairul Tanjung (CT), pemilik CT Corp, dan Bu Rini Suwandi, mantan Direktur Utama PT Astra International yang berlangsung pada tahun 1999. Menurut buku biografi yang berjudul Chairul Tanjung, Si Anak Singkong, dikatakan bahwa beliau memiliki uang sebesar Rp 240 Milyar hasil dari laba bersih Bank Mega yang dimilikinya. Pada waktu itu harga saham hanya sebesar Rp. 175 rupiah (harga setelah stocksplit Rp 17.5 per lembar saham).

Friday, January 10, 2014

The investment book that (seriously) change my life

Liburan semester adalah sesuatu yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa seperti saya. Setidaknya saya dapat menenangkan pikiran saya dari dunia riset dan membaca jurnal. Ketika saya pulang ke rumah pada liburan tengah semester tahun lalu, saya menemukan suatu buku yang menarik berjudul,

My Maid Invests In the Stock Market

Thursday, January 9, 2014

Value Investing 101: Mengenal indikator Price-Earning Ratio (PER)

Edisi Value Investing 101 merupakan artikel singkat yang menceritakan dasar-dasar berinvestasi dengan prinsip-prinsip value investing. Diharapkan dengan membaca Value Investing 101, Anda mendapatkan pengetahuan dasar mengenai cara berinventasi yang baik dan benar.

Q: Apa itu Price-Earning Ratio?
A: Price-Earning Ratio (PER) merupakan salah satu indikator penting untuk melihat nilai dari suatu saham perusahaan, meskipun bukan satu-satunya indikator. Sesuai dengan namanya, PER berarti harga saham dibagi laba bersih per saham. 

Contoh: Perusahaan A memiliki 1 juta lembar saham dengan harga saham per lembar sebesar 10000 rupiah. Perusahaan A memiliki laba bersih tahunan sebesar 1 Milyar rupiah. Sehingga laba bersih per saham (dikenal juga dengan istilah Earning per Share atau EPS) adalah sebesar 1000 rupiah per lembar (hasil pembagian 1 Milyar rupiah dengan 1 juta lembar).

PER perusahaan tersebut adalah = 10000 / 1000 = 10 kali.

Q: Apa tujuan PER tersebut?
A: Dengan PER kita dapat mengetahui apakah harga saham suatu perusahan tersebut mahal atau murah. Semakin rendah PER suatu saham, maka semakin murah. PER juga dapat diasumsikan sebagai lama tahun pengembalian investasi. Bila Perusahaan A selalu membagikan seluruh laba bersih berupa dividen ke pemegang saham dan laba bersih tahunannya stabil 1 Milyar selama 10 tahun, maka dalam 10 tahun modal Anda akan kembali. 

The Joys of Compounding: Belajar dari kisah Christopher Columbus

Edisi The Joys of Compounding merupakan tulisan-tulisan yang mengilustrasikan kekuatan dari bunga majemuk (compounding). Pada artikel sebelumnya, disebutkan bahwa apabila 100 juta rupiah diinvestasikan selama 50 tahun dengan compound rate sebesar 22% (rata-rata pengembalian tahunan investasi Warren Buffett) akan menjadi 7 Trilyun. Pada edisi-edisi yang nantinya akan diterbitkan setiap bulan pada tanggal 9 ini, kita akan belajar bersama-sama mengenai kekuatan dari bunga majemuk dari kisah-kisah nyata yang diambil dari annual report tulisan Warren Buffett.

Ketika kecil mungkin guru sejarah kita mengajarkan bahwa benua Amerika ditemukan oleh salah seorang pelayar ulung yang lahir dari Genoa bernama Christopher Columbus. Namun siapa sangka kisah pelayarannya ini bertahun-tahun kemudian akan memberikan kita pelajaran berharga mengenai bunga majemuk.

Perjalanan Columbus mencari dunia baru.

Wednesday, January 8, 2014

Mengapa seharusnya investasi jangka panjang Anda tidak disimpan di Bank

dnacapitalgroup.blogspot.com


Saya teringat pada pelajaran "Manajemen Keuangan dan Akuntansi Proyek" yang saya ambil pada perkuliahan master beberapa tahun yang lalu. Dosen saya mengatakan bahwa investasi jangka panjang yang terburuk adalah deposito.

Saat itu saya masih belum mengenal pasar modal dan instrumen investasi lainnya. Tentu saja, gagasan yang dilontarkan dosen saya sangatlah bertentangan dengan apa yang selama ini saya bayangkan. Saya memiliki pandangan sama seperti kebanyakan orang berpikir, alangkah lebih mudah untuk menyimpan uang investasi di Bank. Sederhana dan aman.

Menurut penulis buku investasi "My Maid Invest in the Stock Market" Bo Sanchez, kesalahan terbesar orang pada umumnya adalah menaruh simpanan jangka panjang mereka di bank. Tapi tunggu dulu. Saya masih tetap memiliki rekening di bank dan tidak akan menutupnya meskipun sudah menulis artikel ini. Hanya ada 2 jenis uang yang boleh disimpan di bank: uang usaha dan uang darurat.

Ketika Warren Buffett bangun di pagi hari

Berdasarkan data terakhir, perusahaan investasi milik investor saham ternama dunia, Warren Buffett, yaitu Berkshire Hathaway menghasilkan profit tahunan sebesar $12 Milyar. Berkshire Hathaway sendiri merupakan kendaraan investasi yang dulunya merupakan perusahaan tekstil yang hampir bangkrut. Buffett membeli Berkshire Hathaway pada tahun 1960an di harga yang super murah $7-$18. Perlahan demi perlahan Buffett memutarkan uang cash dan laba dari perusahaan tekstil ini untuk membeli perusahaan-perusahaan lainnya seperti Gillette, Coca-Cola, American Express, Wells Fargo, Heinz ketchup, dan perusahaan-perusahaan asuransi. Sekarang, harga Berkshire Hathaway sudah lebih dari $170.000, dengan total return investasi lebih dari satu juta persen!

Lebih lanjut lagi, ketika Warren Buffett bangun di pagi hari, suka atau tidak ini kenyataan yang akan Buffett temui: