Warren Buffett terhadap Investasi...
Berikut ini merupakan rangkuman wawancara Buffett dengan salah seorang investor pada tahun 2005.
Bagaimanakah Warren Buffett menghabiskan hari-harinya:
- Buffett bangun pada pukul 6.45, membaca koran di rumah, sering baru berangkat ke kantor setelah perdagangan bursa saham dibuka.
- Buffett tidak pernah membuat jadwal. Buffett benci memiliki banyak janji dan kegiatan.
- Buffett selalu membawa bahan bacaan dirumah.
- Buffett menghabiskan 80% dari harinya untuk membaca, 20% berbicara di telepon (bahkan terkadang dalam proporsi 90:10).
- Percakapan telepon sangat singkat.
Bagaimanakah Warren Buffett menjalankan proses investasinya:
- Di waktu lampau, beberapa perusahaan dijual dengan harga sangat murah sehingga Buffett cukup memerlukan 1 hari untuk mengambil keputusan (saat perusahaan tersebut dijual dengan PER 2-3 kali)
- Keputusan yang dilakukannya harus sangat jelas bagi orang awam untuk memahaminya. Anda harus dapat menjelaskan mengapa Anda membeli sesuatu dalam 1 paragraf.
- "Saya tidak memakai DCF (Discounted Cash Flow)". Buffett mengatakan dia hanya melakukan perhitungan kasar dalam pikirannya. (FYI, Buffett sangat sangat jago dalam hitung-hitungan dan matematika).
- Mencari ide investasi adalah fungsi dari kumpulan pengetahuan sepanjang waktu. Beberapa hal tiba-tiba terjadi seketika sehingga menciptakan peluang dalam berinvestasi (biasanya apabila terjadi suatu kejadian khusus yang bersifat sementara seperti tim manajemen yang bagus di perusahaan yang bagus gagal mencetak laba pada 1 kuartal tertentu). Buffett menyiratkan bahwa ia membaca tidak untuk mencari ide, tapi ide tersebut muncul begitu saja sebagai konsekuensi alami dari rutinnya dia membaca.
- Anda harus sabar. Ide-ide bagus biasanya datang bersamaan, dan bisa tidak datang dalam selang waktu tertentu. Terkadang Anda tidak akan mendapatkan ide dalam suatu waktu tertentu dimana hal itu akan sangat menyebalkan.
- Buffett tidak menghiraukan luputnya peluang investasi manakala hal tersebut diluar lingkaran kompetensinya (circle of competence).
- Namun, luputnya suatu ide pada lingkaran kompetensinya sungguh-sungguh membuat frustasi. Contoh ide-ide investasi yang Buffett lewatkan adalah Wal-Mart dan Fannie Mae.
Saran bagi investor pemula:
- Jangan terlalu berlebihan khawatir terhadap kesalahan-kesalahan Anda
- Jangan terlalu berlebihan belajar dari kesalahan Anda (menarik!)
- Jangan menganggap perkembangan teknologi selalu sebagai kesempatan baik sebagai investasi.
- Suatu gelar tertentu tidaklah penting (dalam berinvestasi), namun bisa juga baik bila Anda menganggap bahwa hal itu akan membantu Anda bekerja secara khusus dalam bidang tersebut.
- Alokasikan waktu Anda lebih banyak membaca daripada yang saya (Buffett) lakukan.
- Bacalah banyak laporan kuartalan dan tahunan. Tidak ada yang bisa menggantikan ini.
- Bacalah halaman per halaman.
- Bertanyalah kepada para manajer perusahaan: "Apabila Anda dapat membeli saham dari salah satu kompetitor Anda, saham mana yang akan Anda beli? Dan saham mana yang paling akan Anda hindari?"
- Selalu bacalah sumber utama ketimbang sumber kedua.
- Apabila Anda tertarik pada suatu perusahaan, carilah laporan-laporan kompetitornya. "Anda harus bertindak seolah-olah Anda akan masuk dalam bisnis tersebut, dan Anda ingin mengetahui apa yang kompetitor Anda lakukan."
Mengapa banyak orang yang tidak mengikuti nasehat Anda:
- Saran saya tidak cukup menjanjikan. Saran saya bukanlah saran untuk menjadi kaya secara cepat, seperti kebanyakan yang dijanjikan pihak-pihak lain.
- Buffett menyebutkan bahwa Ia sangat muda ketika ia start berinvestasi menggunakan analisa teknikal (TA), namun menemukan bahwa ia tidak akan pernah dapat menghasilkan uang dengan TA.
- Ketika melihat chart TA-nya tidak berhasil, ia pindah ke metode Graham,... yang lebih masuk akal dan ternyata sukses dilaksanakan.
Apa yang Buffett baca:
- Banyak bahan bacaannya berupa laporan kuartalan dan tahunan serta 5 koran harian.
- Tidak menemukan buku yang lebih bagus daripada buku Graham (Intelligent Investor) dan Fisher (Common Stocks and Uncommon Profits)
Saran bagi investor sambilan yang memiliki pekerjaan lain:
- Apabila Anda bisa menyempatkan 6-8 jam per minggu untuk riset dalam investasi, teruskanlah.
- Apabila Anda tidak dapat, silahkan lakukan pembelian bulanan rutin pada index funds (catatan: di Indonesia tidak ada reksadana IHSG, namun dapat diganti dengan reksadana yang pengembaliannya menyerupai IHSG).
- "Tidak ada yang salah dengan investor yang "tidak tahu apa-apa" namun dia sadar. Yang salah adalah ketika Anda adalah investor yang "tidak tahu apa-apa" namun Anda merasa bahwa Anda mengetahui sesuatu."
Hindari kekeliruan dalam penilaian:
- Buffett mengatakan berulangkali bahwa tidak perlu IQ diatas 125 untuk berinvestasi.
- Tetap terus berada dalam lingkaran kompetensi.
- Ketika Anda didalam lingkaran, simpan baik-baik dalam pikiran Anda.
- Jangan terburu-buru.
- Lebih baik tidak meminta pendapat orang lain.
- Tetap mencari hingga Anda menemukannya dan jangan menyerah.
- Ide-ide yang bagus datang secara bersamaan - secara waktu, secara sektor, atau jenis aset.
Faktor diskon dalam valuasi:
- Gunakan rata-rata obligasi / surat utang negara jangka panjang.
- Jangan menggunakan faktor diskon yang berbeda untuk berbeda-beda jenis bisnis. Tidak masalah apapun diskon faktor yang Anda gunakan, asalkan Anda benar-benar jujur dan konservatif terhadap cash flow masa depan.
- Hanya gunakan 1 variabel untuk membandingkan dalam rangka menilai suatu ide investasi. Harga (Price) vs Nilai (Value). Apabila kita membeda-bedakan faktor diskon, kita akan menggunakan lebih dari 1 variabel.
- Penilaian Buffett terhadap resiko suatu perusahaan sudah diperhitungkan dalam skenario cash flow perusahaan dimasa datang.
- "Saya tidak tahu bagaimana Cost of Capital yang sebenarnya untuk suatu bisnis kecuali kita memilikinya."
Menarik bukan? Nantikan post-post selanjutnya untuk melihat lebih jauh mengenai sisi-sisi unik Warren Buffett.
Siang Pak :)
ReplyDeletelagi sibuk sekali ya Pak.... saya pembaca setia blog Anda nih Pak, moga2 diupdate lagi blognya :)