Saturday, May 10, 2014

Warren Buffett dan Sisi-sisi Uniknya - Part 1

Semua sudah mengetahui bahwa Warren Buffett adalah salah satu investor tersukses yang pernah ada. Beliau membeli Berkshire Hathaway pertama kali pada harga $7.60 di tahun 1962. Pada tahun-tahun berikutnya, Warren Buffett secara agresif membeli Berkshire Hathaway sehingga menjadi pemegang kendali dari perusahaan tersebut. Lima dekade berikutnya, kita melihat bahwa kini harga Berkshire Hathaway menyentuh $190,000 dan terus akan naik lagi ditahun-tahun berikutnya. Ada banyak sekali blog-blog (termasuk nantinya blog ini) maupun buku-buku yang membahas mengenai strategi Warren Buffett. Namun, hanya sedikit yang membahas mengenai lika-liku kehidupan dari sang Maestro tersebut. Menarik bagi kita untuk mengetahui Warren Buffett dan sisi-sisi uniknya.


Warren Buffett terhadap Investasi...

Berikut ini merupakan rangkuman wawancara Buffett dengan salah seorang investor pada tahun 2005.

Bagaimanakah Warren Buffett menghabiskan hari-harinya:
  1. Buffett bangun pada pukul 6.45, membaca koran di rumah, sering baru berangkat ke kantor setelah perdagangan bursa saham dibuka.
  2. Buffett tidak pernah membuat jadwal. Buffett benci memiliki banyak janji dan kegiatan.
  3. Buffett selalu membawa bahan bacaan dirumah.
  4. Buffett menghabiskan 80% dari harinya untuk membaca, 20% berbicara di telepon (bahkan terkadang dalam proporsi 90:10).
  5. Percakapan telepon sangat singkat.

Bagaimanakah Warren Buffett menjalankan proses investasinya:
  1. Di waktu lampau, beberapa perusahaan dijual dengan harga sangat murah sehingga Buffett cukup memerlukan 1 hari untuk mengambil keputusan (saat perusahaan tersebut dijual dengan PER 2-3 kali)
  2. Keputusan yang dilakukannya harus sangat jelas bagi orang awam untuk memahaminya. Anda harus dapat menjelaskan mengapa Anda membeli sesuatu dalam 1 paragraf.
  3. "Saya tidak memakai DCF (Discounted Cash Flow)". Buffett mengatakan dia hanya melakukan perhitungan kasar dalam pikirannya. (FYI, Buffett sangat sangat jago dalam hitung-hitungan dan matematika).
  4. Mencari ide investasi adalah fungsi dari kumpulan pengetahuan sepanjang waktu. Beberapa hal tiba-tiba terjadi seketika sehingga menciptakan peluang dalam berinvestasi (biasanya apabila terjadi suatu kejadian khusus yang bersifat sementara seperti tim manajemen yang bagus di perusahaan yang bagus gagal mencetak laba pada 1 kuartal tertentu). Buffett menyiratkan bahwa ia membaca tidak untuk mencari ide, tapi ide tersebut muncul begitu saja sebagai konsekuensi alami dari rutinnya dia membaca.
  5. Anda harus sabar. Ide-ide bagus biasanya datang bersamaan, dan bisa tidak datang dalam selang waktu tertentu. Terkadang Anda tidak akan mendapatkan ide dalam suatu waktu tertentu dimana hal itu akan sangat menyebalkan.
  6. Buffett tidak menghiraukan luputnya peluang investasi manakala hal tersebut diluar lingkaran kompetensinya (circle of competence).
  7. Namun, luputnya suatu ide pada lingkaran kompetensinya sungguh-sungguh membuat frustasi. Contoh ide-ide investasi yang Buffett lewatkan adalah Wal-Mart dan Fannie Mae.


Saran bagi investor pemula:

  1. Jangan terlalu berlebihan khawatir terhadap kesalahan-kesalahan Anda
  2. Jangan terlalu berlebihan belajar dari kesalahan Anda (menarik!)
  3. Jangan menganggap perkembangan teknologi selalu sebagai kesempatan baik sebagai investasi.
  4. Suatu gelar tertentu tidaklah penting (dalam berinvestasi), namun bisa juga baik bila Anda menganggap bahwa hal itu akan membantu Anda bekerja secara khusus dalam bidang tersebut.
  5. Alokasikan waktu Anda lebih banyak membaca daripada yang saya (Buffett) lakukan.
  6. Bacalah banyak laporan kuartalan dan tahunan. Tidak ada yang bisa menggantikan ini.
  7. Bacalah halaman per halaman.
  8. Bertanyalah kepada para manajer perusahaan: "Apabila Anda dapat membeli saham dari salah satu kompetitor Anda, saham mana yang akan Anda beli? Dan saham mana yang paling akan Anda hindari?"
  9. Selalu bacalah sumber utama ketimbang sumber kedua.
  10. Apabila Anda tertarik pada suatu perusahaan, carilah laporan-laporan kompetitornya. "Anda harus bertindak seolah-olah Anda akan masuk dalam bisnis tersebut, dan Anda ingin mengetahui apa yang kompetitor Anda lakukan."

Mengapa banyak orang yang tidak mengikuti nasehat Anda:
  1. Saran saya tidak cukup menjanjikan. Saran saya bukanlah saran untuk menjadi kaya secara cepat, seperti kebanyakan yang dijanjikan pihak-pihak lain.
  2. Buffett menyebutkan bahwa Ia sangat muda ketika ia start berinvestasi menggunakan analisa teknikal (TA), namun menemukan bahwa ia tidak akan pernah dapat menghasilkan uang dengan TA.
  3. Ketika melihat chart TA-nya tidak berhasil, ia pindah ke metode Graham,... yang lebih masuk akal dan ternyata sukses dilaksanakan.


Apa yang Buffett baca:
  1. Banyak bahan bacaannya berupa laporan kuartalan dan tahunan serta 5 koran harian.
  2. Tidak menemukan buku yang lebih bagus daripada buku Graham (Intelligent Investor) dan Fisher (Common Stocks and Uncommon Profits)

Saran bagi investor sambilan yang memiliki pekerjaan lain:
  1. Apabila Anda bisa menyempatkan 6-8 jam per minggu untuk riset dalam investasi, teruskanlah.
  2. Apabila Anda tidak dapat, silahkan lakukan pembelian bulanan rutin pada index funds (catatan: di Indonesia tidak ada reksadana IHSG, namun dapat diganti dengan reksadana yang pengembaliannya menyerupai IHSG).
  3. "Tidak ada yang salah dengan investor yang "tidak tahu apa-apa" namun dia sadar. Yang salah adalah ketika Anda adalah investor yang "tidak tahu apa-apa" namun Anda merasa bahwa Anda mengetahui sesuatu."

Hindari kekeliruan dalam penilaian:
  1. Buffett mengatakan berulangkali bahwa tidak perlu IQ diatas 125 untuk berinvestasi.
  2. Tetap terus berada dalam lingkaran kompetensi.
  3. Ketika Anda didalam lingkaran, simpan baik-baik dalam pikiran Anda.
    • Jangan terburu-buru.
    • Lebih baik tidak meminta pendapat orang lain.
    • Tetap mencari hingga Anda menemukannya dan jangan menyerah.
    • Ide-ide yang bagus datang secara bersamaan - secara waktu, secara sektor, atau jenis aset.

Faktor diskon dalam valuasi:
  1. Gunakan rata-rata obligasi / surat utang negara jangka panjang.
  2. Jangan menggunakan faktor diskon yang berbeda untuk berbeda-beda jenis bisnis. Tidak masalah apapun diskon faktor yang Anda gunakan, asalkan Anda benar-benar jujur dan konservatif terhadap cash flow masa depan.
  3. Hanya gunakan 1 variabel untuk membandingkan dalam rangka menilai suatu ide investasi. Harga (Price) vs Nilai (Value). Apabila kita membeda-bedakan faktor diskon, kita akan menggunakan lebih dari 1 variabel.
  4. Penilaian Buffett terhadap resiko suatu perusahaan sudah diperhitungkan dalam skenario cash flow perusahaan dimasa datang.
  5. "Saya tidak tahu bagaimana Cost of Capital yang sebenarnya untuk suatu bisnis kecuali kita memilikinya."

Menarik bukan? Nantikan post-post selanjutnya untuk melihat lebih jauh mengenai sisi-sisi unik Warren Buffett.



1 comment:

  1. Siang Pak :)

    lagi sibuk sekali ya Pak.... saya pembaca setia blog Anda nih Pak, moga2 diupdate lagi blognya :)

    ReplyDelete